
Perempuan yang Berjasa Saat Sumpah Pemuda
- by admin
Sumpah pemuda adalah suatu sumpah atau janji yang telah ditetapkan oleh para pemuda dan pemudi Indonesia. Sebagai putra dan putri Indonesia harus mengakui atas tanah air bangsanya. Tumpah darah tanah air serta bahasa Indonesia yang ditetapkan sebagai bahasa yang menyatukan tanah airnya sebagai isi dari sumpah pemuda yang telah diikrarkan di tanah air Indonesia ini.
Setiap kali datang tanggal 28 Oktober, segenap bangsa Indonesia memperingati hari yang dikenal dengan hari sumpah pemuda. Sumpah pemuda merupakan intisari dari isi keputusan kerapatan pemuda-pemudi Indonesia atau dikenal dengan nama kongres pemuda I dan kongres pemuda II. Melalui kongres pemuda itulah kita bisa mengenal satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia.
Peran pemuda dalam pergerakan nasional dimulai sejak didirikannya oleh Budi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908. Lalu dalam perkembangannya, sebenarnya organisasi itu paling banyak diikuti dan dihadiri oleh golongan tua. Oleh karena itu, diperlukan penggalangan kekuatan dari aktivitas para pemuda berbagai bangsa di tanah air.
Kongres pemuda II pada 27 – 28 oktober 1928 di Jakarta dihadiri sekitar 700 orang, tetapi hanya 82 orang saja yang tercatat sebagai peserta, 6 diantaranya adalah perempuan dan dari 6 orang wanita itu hanya 3 yang berpidato pada kongres pemuda II tersebut. Kiprah dari sedikit kaum hawa dalam pertumbuhan yang mengubah jalannya perjuangan kemerdekaan Indonesia yang bersifat lokal menjadi nasional itu pun begitu menarik. Siapa sajakah mereka? Simak penjelasannya berikut ini.
-
Siti Soendari
Siti Soendari merupakan adik bungsu dari dr.Soepomo, Ia berasal dari kalangan jawa elit dan menempuh pendidikan tinggi dengan gelar sarjana hukum di Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1934. Pada masa itu tidak mudah bagi perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan yang tinggi bahkan Siti merupakan perempuan ke-2 yang berhasil mendapatkan gelar tersebut. Selain berhasil dari bidang akademiknya, Siti juga pernah menjabat sebagai Direktur bank.
Pada kongres pemuda II, Siti Soendari menyampaikan pidato pada mimbar kongres pemuda II. Pidato tersebut disampaikan oleh Siti Soendari mengenai rasa cinta terhadap tanah air. Beliau menekankan bahwa rasa cinta terhadap tanah air harus ditanamkan pada perempuan sejak kecil dan tidak hanya pada laki-laki saja. Pada saat itu, Siti Soendari berpidato dengan menggunakan Bahasa Belanda sehingga Mohammad Yamin selaku sekretaris kongres pemuda II menerjemahkan pidato Siti.
-
Emma Poeradiredja
Selanjutnya adalah Emma Poeradiredja, seorang tokoh perempuan yang mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Selama hidupnya, Ia aktif di berbagai organisasi yang bergerak di bidang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan. Beliau pernah menjabat sebagai anggota DPR dan MPR juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung.
Pada saat itu, Emma yang juga menjabat sebagai Bandung Jong Java juga menyampaikan pidatonya. Pidato yang ia sampaikan membahas mengenai peran para perempuan. Beliau menegaskan bahwa sebuah pergerakan harus segera dilakukan bukan hanya sekedar bicara.
-
Poernomowoelan
Poernomowoelan merupakan seorang guru dan salah satu perwakilan pemuda Taman Siswa yang harus disertai dengan pendidikan yang tertib dan juga disiplin. Poernomowoelan dikenal sebagai seorang perempuan yang menjadi pembicara paling awal pada saat kongres pemuda II. Sebagai tokoh yang aktif di dunia pendidikan, beliau berpidato soal mencerdaskan bangsa. Selain itu menurutnya, seorang anak haruslah mendapatkan pendidikan yang baik selama di sekolah maupun di rumah.
-
Suwarni Pringgodigdo
Suwarni Pringgodigdo merupakan pendiri gerakan istri sedar yang pasca Indonesia merdeka menjadi anggota DPR.
-
Johanna Masdani Tumbuan
Johanna Masdani Tumbuan pada saat itu masih berusia remaja, yaitu usianya masih 18 tahun saat kongres pemuda II. Pada saat era Soekarno, Johanna Masdani Tumbuan pernah menerima beberapa penghargaan sampai pada era Habibie.
-
Suyatin Kartowijono
Suyatin Kartowijono yang terinspirasi dengan adanya sumpah pemuda. Lalu setelah dua bulan, kongres perempuan diadakan di Yogyakarta. Kongres perempuan ini membahas masalah dan hak-hak perempuan serta pergerakan kemerdekaan. Pada saat itu telah disepakati bahwa perempuan harus ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan. Dan ikut memajukan organisasi-organisasi pemuda.
Pertemuan-pertemuan berupa kongres pemuda ini kebanyakan diselenggarakan oleh kamun terpelajar dan diawasi dengan ketat oleh pemerintah kolonial. Masalah perempuan dibicarakan secara khusus oleh pergerakan nasionalis dalam kongres pemuda I di Jakarta 1926.
Nah, kaum perempuan juga ternyata terlibat aktif dalam kongres pemuda II dan juga sangat berjasa saat sumpah pemuda ya. Diketahui dengan adanya kongres pemuda juga berdampak pada kongres perempuan. Karena saat itu, kongres pemuda hanya fokus membahas pergerakan pemuda dan tidak banyak membahas topik mengenai perempuan. Semoga tulisan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasanmu ya.
Sumpah pemuda adalah suatu sumpah atau janji yang telah ditetapkan oleh para pemuda dan pemudi Indonesia. Sebagai putra dan putri Indonesia harus mengakui atas tanah air bangsanya. Tumpah darah tanah air serta bahasa Indonesia yang ditetapkan sebagai bahasa yang menyatukan tanah airnya sebagai isi dari sumpah pemuda yang telah diikrarkan di tanah air Indonesia ini.…