
Gebrakan Terbesar Susi Pudjiastuti Untuk Indonesia
- by admin
Pada tahun-tahun pertama bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjabat sebagai presiden dan wapres RI, ada begitu banyak dinamika di dalamnya. Mulai dari sektor politik yang pastinya tentang perekonomian. Walaupun begitu, tentunya tidak menyurutkan semangat keduanya untuk tetap bekerja demi Indonesia.
Sudah sejak awal bergabungnya ibu Susi Pudjiastuti menjadi bagian dari kabinet pembangunan dan menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, memang sudah ada begitu banyak gebrakan. Walau sempat memiliki niat untuk mundur, tetapi beliau tetap bertahan dan selalu memiliki hal-hal hebat.
Gebrakan Besar yang Dilakukan oleh Susi Pudjiastuti
Tentunya ibu Susi Pudjiastuti mempunyai gebrakan besar selama beliau menjabat sebagai menteri, semua yang dilakukannya tersebut sudah pasti akan menarik perhatian banyak orang, seperti :
-
Membuat satgas untuk ilegal fishing
Pokja ini diluncurkan pada Desember 2014. Karena konsistensi Susi dan tim pokja, secara bertahap mendapat dukungan dari semua aspek pemerintah. Mulai Januari 2015, tiga lembaga tambahan telah memperkuat Kelompok Kerja Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal.
Namun, untuk memperkuat landasan hukum kinerjanya, pada 21 Oktober 2015, Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2015 (Perpres) tentang Gugus Tugas Pemberantasan Illegal Fishing telah diundangkan.
-
Mengeluarkan Rp 100 miliar demi pulau kecil yang berada di paling luar
Dengan rumor akan menjual 15 pulau kecil ke luar negeri, Susie menegaskan, pihaknya sebenarnya sedang menggarap program pemberdayaan di pulau-pulau terkecil dan terluar dari Republik Indonesia.
Tahun ini, program diluncurkan di lima pulau, yakni Simeulue, Natuna, Sangihe, Merauke, dan Saumlaki. Hingga 2019, KKP menargetkan 31 pulau terluar secara ekonomi sudah terangkat. Anggaran yang diberikan Rp 100 miliar per pulau.
-
Menolak deregulasi untuk para nelayan
Berada dekat dengan kantor Thomas Lembong tidak membuat Suzy “selalu manis”, apalagi jika dikaitkan dengan keuntungan nelayan. Susi dengan tegas menentang pelonggaran Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 87 Tahun 2015 tentang impor produk tertentu. Karena sama-sama “koppig” atau secara tegas tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution terpaksa turun tangan sebagai mediator.
-
Hanya butuh 2 hari untuk menenggelamkan 19 kapal
Tidak ibu Susi Pudjiastuti namanya, bila tidak bertindak sesuai rencana yang telah dikatakan. Sebanyak 12 kapal tenggelam di tiga wilayah berbeda di Pontianak, Batam, dan Aceh selama dua hari dari 19 hingga 20 Oktober 2015. Penenggelaman kapal penangkap ikan tersebut sesuai dengan kewenangan UU Perikanan No. 45 Tahun 2009.
-
Mengeluarkan peraturan untuk melindungi pekerja pada sektor kelautan serta perikanan
Pada 10 Desember 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 35 Tahun 2015. Ini adalah peraturan untuk melindungi hak asasi para pekerja di sektor kelautan dan perikanan. Ibu Susi mengeluarkan aturan tersebut karena dia sangat menyadari bahwa industri kelautan dan perikanan rentan terhadap pelanggaran HAM.
Tahun ini, misalnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkap kasus PT Pusaka Benjina Resources di Kepulauan Aru Maluku. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja perusahaan, terdapat indikasi kuat adanya praktik perbudakan di kalangan nelayan di kapal penangkap ikan yang dioperasikan perusahaan.
Penghargaan yang Pernah Diraih Oleh Susi Pudjiastuti
Tentunya selain gebrakan-gebrakan dahsyat, Susi Pudjiastuti mempunyai sederet penghargaan yang membanggakan Indonesia, seperti :
Peter Benchley Ocean Awards, merupakan penghargaan paling tinggi di dunia
Ibu Susi, saat menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan pernah menerima undangan untuk datang ke Amerika Serikat guna menerima penghargaan yang mana award yang beliau terima bukanlah sembarangan.
Sebab, ibu Susi memperoleh penghargaan maritim dan ini dikenal sebagai yang tertinggi di dunia. Tentunya keberhasilannya dalam mendapatkan award ini karena kebijakan dan dedikasinya terhadap dunia kelautan.
Karena memang kinerja ibu Susi harus diacungi jempol, kebijakannya dalam menenggelamkan kapal-kapal asing yang mana mereka mencuri dari perairan Indonesia sudah pasti menjadi perhatian tersendiri di dunia. Berkat usaha beliau tersebut, tidak ada nelayan asing yang berani mencuri ikan di Indonesia.
Memperoleh penghargaan dari WWF
Indonesia patut berbangga sebab mempunyai Susi Pudjiastuti yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Ibu menteri nyentrik kita ini nyatanya mempunyai segudang prestasi. Salah satunya adalah berhasil memperoleh penghargaan dari WWF sebagai pemimpin peduli lingkungan.
Kamu harus tahu bahwa WWF tidak dengan mudah memberikan seseorang penghargaan, apalagi dalam kurun waktu beberapa tahun hanya ada 100 orang saja dan salah satunya adalah Susi Pudjiastuti. Pemberian penghargaan ini dikarenakan kepedulian ibu Susi terhadap illegal fishing.
Merupakan seorang bangsawan
Tahukah kamu, bila ternyata ibu Susi merupakan seorang bangsawan. Gelar tersebut diperolehnya dari Keraton Surakarta, selain ibu Susi saat itu juga ada Rachmat Gobel dan Puan Maharani. Mereka bertiga menerima gelar secara bersamaan di tahun 2015 silam.
Ibu Susi memperoleh gelar Kanjeng Ratu Ayu yang mana ini merupakan sebuah penghargaan istimewa dan hanya diberikan kepada orang-orang dengan prestasi untuk melestarikan kebudayaan serta menjaga lingkungan secara sungguh-sungguh.
Pada tahun-tahun pertama bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjabat sebagai presiden dan wapres RI, ada begitu banyak dinamika di dalamnya. Mulai dari sektor politik yang pastinya tentang perekonomian. Walaupun begitu, tentunya tidak menyurutkan semangat keduanya untuk tetap bekerja demi Indonesia. Sudah sejak awal bergabungnya ibu Susi Pudjiastuti menjadi bagian dari kabinet pembangunan dan menjabat…